MAU DIBAWA KE MANA IDENTITAS NASIONAL KITA?
IDENTITAS NASIONAL
Kata identitas menunjukkan sifat khas yang sesuai dengan
kesadaran diri, kelompok ,komunitas, atau Negara itu sendiri. Lalu kata Nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok lebih besar. Jadi Identitas
Nasional atau Identitas Bangsa merupakan tindakan kelompok yang diwujudkan
dalam bentuk organisasi atau pergerakan yang deberi atribut nasional.
Indonesia adalah salah satu Negara yang yang mempunyai
identitas nasional yang cukup beragam dan sangat kaya akan kebudayaannya.
Seperti tari saman, tari bali, tari pendet, reog ponorogo, itu adalah dari segi
budaya, dari segi yang lain misalnya kuliner banyak sekali makanan khas Indonesia
seperti gado-gado, soto, dll. Terlihat bukan bagaimana lengkapnya
budaya Indonesia? Tentu saja hal ini secara tidak langsung menimbulkan rasa iri
pada bangsa lain, yang melihat begitu banyak dan beragamnya budaya Indonesia.
Berawal dari sini, timbul niat dari bangsa lain untuk mengklaim segala bentuk
budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebab mereka melihat suatu celah
atau peluang yang dapat mereka gunakan untuk merebut budaya Indonesia. Selama
ini semua bentuk budaya yang dimiliki Indonesia tidak dipatenkan,
dan ini merupakan bentuk peluang yang dapat dimanfaatkan bangsa lain. Contoh
kasusnya, dalam bidang kuliner Jepang mengklaim tahu sebagai salah satu makanan
khas mereka, dan cerdasnya mereka tahu langsung dipatenkan sebagai asset
mereka.
Contoh lain, dari segi kebudayaan diklaimnya reog ponorogo
oleh Malaysia, bahkan mereka berani memasukan reog ponorogo dalam salah satu
iklan di stasiun televisi asing dalam promosi pariwisata mereka “visit Malaysia 2007”.
Selain tari-tarian dan kuliner masih banyak lagi identitas Indonesia yang di
klaim oleh Malaysia seperi lagu “rasa sayange” yang kemudian sedikit di
modifikasi oleh pihak Malaysia. Mengapa Malaysia bisa terus menerus
melakukan hal ini? Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah kita akan membiarkannya
begitu saja? Tentunya kita tidak akan rela bukan hal ini terus menerus
terjadi pada negara yang kita cintai ini. Sekali lagi ini tidak akan terjadi
apabila adanya ketegasan pemerintah yang berwenang dalam hal ini, untuk
melindungi segala bentuk aset-aset nasional atau identitas nasional, dengan
kata lain apabila adanya ketegasan yang dilakukan oleh pemerintah cenderung
membuat negara lain akan sungkan untuk mengusik segala sesuatu yang dimiliki
oleh Indonesia, mereka tidak akan berani untuk mengklaim apa yang kita punya.
Dalam hal ini yang menjadi keterkaitan
adalah Pemerintah Indonesia, masyarakat Indonesia, serta pihak dari luar.
Selain kurang baiknya kinerja pemerintahan dalam mengurusi segala kasus-kasus
ini, hal yang patut disorot adalah kurangnya jiwa nasionalisme atau patriotisme
yang seharusnya wajib dimiliki setiap warga Indonesia dari berbagai elemen,
tidak peduli apakah ia seorang bangsawan, pejabat, atau masyarakat biasa
sekalipun. Biasanya sebagian besar orang cenderung bersifat acuh tak acuh
terhadap segala bentuk identitas nasional yang dimiliki oleh bangsanya sendiri,
entah apakah mereka seperti malu mengakui identitas nasional bangsanya atau
bagaimana, padahal inilah yang menjadi ciri bangsa Indonesia dengan bangsa lain
dengan segenap keragaman identitas nasional serta budayanya. Tapi apabila
bangsa lain telah berhasil merebut salah satu dari identitas nasional bangsa
kita, barulah kita beramai-ramai untuk berorasi mengecam tindakan dari bangsa
lain tersebut. Contohnya kembali lagi seperti Malaysia, apabila Malaysia
berhasil merebut seperti tari pendet atau reog ponorogo, atau batik lalu kita
beramai-ramai berorasi dengan seruan “ganyang malaysia”. Tanpa bermaksud untuk
membenarkan tindakan Malaysia, tapi disini seharusnya kita lebih banyak
berinstropeksi diri apakah kita sudah benar-benar menajaga segala bentuk
identitas nasional bangsa kita? Apakah kita hanya memiliki jiwa Nasionalisme
atau Patriotisme ketika bangsa lain terlebih dahulu mencuri apa yang dipunyai
oleh bangsa kita? Tentunya menjadi sebuah PR besar bagi kita semua. Memang
betul disini ketegasan pemerintah yang berwenenang sangat diperlukan, tapi yang
lebih diperlukan lagi adalah kesadaran kita masing-masing untuk menjaga
identitas nasional bangsa kita. Suatu sikap atau jiwa Nasionalisme tidak cukup
hanya diucapkan di mulut, tetapi harus dilakukan atau diimplementasikan pada
kehidupan sehari-hari.
Sebagai suatu asumsi, di Korea Selatan
hampir sebagian besar kendaraan bermotor menggunakan merk Hyundai atau KIA yang
merupakan industri otomotif mereka sendiri. Jarang sekali kendaraan-kendaraan
yang berasal dari Jepang atau Eropa yang berseliweran di seluruh jalan Korea
Selatan. Mengapa bisa terjadi demikian? Itu terjadi karena hampir sebagian
besar warga negara Korea Selatan memiliki jiwa Nasionalisme yang sangat tinggi,
jika ditarik lebih jauh mungkin saja mereka mempunyai pikiran bahwa apabila
mereka tidak menggunakan hasil produksi yang berasal dari negara mereka
sendiri, maka produk yang dihasilkan dari industri mereka tidak akan bisa
berkembang luas atau berekspansi ke negara lain. Negara lain tidak akan mau
memakai produk tersebut apabila produk tersebut di negara asalnya juga tidak
terpakai dan akan menimbulkan suatu asumsi bahwa produk tersebut merupakan
produk yang kurang berkualitas. Jadi dengan demikian apa yang dilakukan oleh
sebagian besar warga negara Korea Selatan dalam menggunakan produk yang berasal
dari negeri nya sendiri dapat memberikan kontribusi dalam ekspansi
produk-produk tersebut ke negara lain, dan jika sudah terjadi demikian maka
industri-industri tersebut akan mengalami kemajuan yang sangat pesat, yang
dapat pula mengangkat perekonomian negara.
Kembali lagi pada Indonesia, sebetulnya
jika dikaji lebih dalam segala bentuk keragaman identitas nasional serta
kebudayaan bangsa Indonesia bisa saja mendatangkan keuntungan sebab segala
bentuk keragaman budaya yang kita miliki belum tentu dimiliki oleh
negara-negara lain. Dan masyarakat dari negara-negara lain tersebut dapat
melihat hal ini sebagai suatu keunikan tersendiri, dan mereka akan
berbondong-bondong untuk mengunjungi Indonesia karena diliputi rasa penasaran
demi mempelajari segala bentuk keragaman budaya yang tidak mereka miliki.
Misalnya seperti batik, tentunya batik hanya terdapat di Indonesia sebelum
Malaysia mengklaim batik sebagai budaya mereka. Orang-orang asing yang tertarik
pada batik, jika mengunjungi Indonesia mereka setidaknya akan membeli sebuah
batik untuk dibawa pulang ke negara asal mereka, bayangkan berapa jumlah turis
asing yang mengunjungi Indonesia per tahunnya? Ini tentunya akan semakin
menguntungkan pengusaha-pengusaha atau pengrajin batik serta kerajaninan
lainnya yang menjadi ciri khas Indonesia. Dan secara tidak langsung itu juga
akan meningkatkan ekonomi negara yang didapat dari pembayaran visa turis asing
yang mengunjungi Indonesia. Artinya disini banyak sekali manfaat yang dapat
kita rasakan apabila kita memiliki jiwa Nasionalisme atau Patriotisme yang
tinggi, utamanya dalam menjaga identitas nasional dan kebudayaan-kebudayaan
yang dimiliki oleh bangsa kita. Kesimpulan dari seluruh uraian diatas marilah
kita berusaha sekeras mungkin menjaga identitas nasional bangsa kita agar tidak
sampai diklaim oleh bangsa mana pun, sebab apabila satu per satu identitas
nasional dan kebudayaan kita diklaim oleh bangsa lain maka lama kelamaan kita
tidak akan memiliki identitas nasional lagi. Dan bukan tidak mungkin bangsa
lain akan menggunakan apa yang sudah mereka dapatkan dari bangsa kita untuk
mempromosikan industri pariwisata mereka dan mereka mendapat keuntungan besar.
Sedangkan kita hanya bisa menggigit jari melihatnya.
Sumber: http://citizenship-06.blogspot.co.id/2011/11/mau-dibawa-kemana-identitas-nasional.html
Komentar
Nama : Rikawati
NIM : 15.31649
Defi pangesthi- 15.31647
ARI AYU SHOLIKAH
D3 SEKRETARI
15.31634
(IRA IRENE-15.31638)
Jika ditanyakan mau dibawa kemana? Maka jawabanya adalah ada pada bagaimana kondisi karakteristik penerus bangsa ini. Dilihat dari sisi globalisasi yang mana banyak mempengaruhi gaya hidup dan pemikiran anak muda sekarang yang lebih cenderung ke arah luar negeri yang kadang sejatinya tidak cocok dengan kebudayaan indonesia. Jadi jawabannya ada pada bagaimana karakteristik penerus bangsa ini. Jika kita mampu mempertahankan, tidak malu menggunakan dan mau menunjukan kepada Negara lain makan identitas nasional dapat kita bawa ke arah kancah internasional. Sebagai penerus bangsa harus diberikan kesadaran bahwa identitas kita wajib untuk dipertahankan dan diperkenalkan dikancah internasional agar tidak terjadi pengklaiman oleh Negara lain. Kita juga wajib mengenalkan identitas kita pada anak cucu kita suatu saat nanti agar mereka juga tetap mengenal identitas nasional kita.
Indri Wahyuni
D3 sekretaris
15.31645
RENI YUNIWATI (15.31651)
contohnya Kebudayaan Reog Ponorogo, jika kita tidak menjaga peninggalan leluhur dan tidak perduli dengan hal itu maka bangsa lain akan mudah mengklaim kebudayaan tersebut.
jadi, mau dibawa kemana identitas Nasional bangsa tergantung dari penerus bangsa ini.
MUJI TRI SETYO BUDIARTY (15.31655)
NOFI ASTUTI
D3 SEKRETARI
15.31636
Kita harus bangga terhadap apa yang dimiliki bangsa kita.jika kita pergi ke Negara lain kita harus tetap menjaga dan membawa identitas nasional kita.Kita boleh pelajari budaya Negara lain, tetapi kita tidak boleh meninggalkan identitas nasional bangsa kita. Karna identitas merupakan ciri khas yang tidak boleh kita lupakan. Sebagai generasi pemuda bangsa Indonesia harus dapat menjadi contoh yang baik untuk bangsa i donesia.
Contoh kita dapat memakai atau membeli produk dari dalam negeri contoh memakai baju batik. Ke acara yang didatangi. Atau ke tempat kerja, kampus.
Sri Utami
D3 Sekretaris Semester 5
15.31635
UMI LESTARI
(15.31646)
SEKRETARI SMT 5
Jika ditanya mau dibawa kemana Identitas Nasional Kita?????
Menurut saya, Identitas Nasional hendaknya senantiasa kita bawa dan melekat dalam kepribadian kita ketika kemanapun kita berada.
Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan. Kita haruslah berbangga akan kekayaan budaya yang kita miliki ini. Sebagai mahasiswa, kitalah penerus bangsa ini, sehingga kita pula lah yang harus melestarikan dan mempertahankan Identitas yang dimiliki negara kita ini.
Dengan dimulai dari hal hal kecil seperti mengenakan pakaian batik, itu merupakan upaya untuk menunjukkan salah satu Identitas yang dimiliki Indonesia.
Bangsa akan dihargai oleh bangsa lain, jika bangsa tersebut memiliki jati diri yang kuat yang tercermin dalam identitasnya yaitu Identitas Nasional.
Karena Identitas Nasional merupakan suatu identitas yang mewakili seluruh bangsa dalam suatu negara.
WINA REZA ARTIKASARI
SEKRETARI/ SMT 5
15.31639
VIVI DIYAH PUSPITA
D3 SEKRETARI/V
15.31648
Rika Rustiana (15.31643)
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai identitas nasional yang cukup beragam dan sangat kaya akan kebudayaan. Seperti halnya:tarian dan kuliner, terlihat bukan bagaimana lengkapnya budaya bangsa indonesia?
Tentu saja hal ini menimbulkan rasa iri, Pada bangsa lain, yang melihat banyaknya ragam budaya indonesia.maka dari itu kita harus menjaga dan melestarikan budaya-budaya serta identitas bangsa indonesia ini, agar tidak hilang atau diambil oleh negara lain, dan kita aharus terus berjuang di area yang bebas ini, jangan mau kalah dengan negara lain, buktikan kalau negara indonesia,negara yang mempunyai identitas nasional dan keberagaman budanya.
Nama :Anis Setyowati
Nim. : 17.51723
Jurusan :D-III akuntansi
Semester :1
Harapan seluruh warga negara Indoesia adalah identitas atau jati diri bangsa indonesia semakin melekat dihati rakyatnya dan lebih maju dikenal positif diseluruh kancah Internasional., kita punya segalanya di RUMAH INDONESIA, kita memiliki SDA yang melimpah bahkan dinegara lain tidak memiliki kekayaan SDA seperti indonesia, selain itu Rumah Indonesia memiliki SDM yang buuanyak,namun kembali lagi bagaimana Warga Indonesia sendiri dalam melangkah, dalam mengelola Kekayaan Rumah Indonesia.
Kita sebagai Mahasiswa yang memiliki intelegensi yang tinggi harus lebih bisa berfikir maju, jangan bersikap acuh tak acuh menanggapi permasalahan Negara alias Rumah Indonesia.banyak sekali kebudayaan kita yang diklaim oleh negara lain, kenapa kita diam ? Jaga identitas Nasional kita, bangun perekonomian negara, berantas korupsi, memperkuat kemiliteran untuk mempertahankan jati diri negara kita. kalau hal-hal diatas belum mampu kita laksanakan SETIDAKNYA kita berjuang dengan sederhana saja, yakni mencintai produk-produk INDONESIA, Melestarikan Kebudayaan-kebudayaan bangsa, Mengingat perjuangan para pahlawan kita. terpenting selalu sadar bahwa kita Punya Rumah INDONESIA. kenapa kita tidak bangga ?? Jangan meracuni otak dan hati kita, jangan lagi bertekuk lutut pada gemerlap dunia diluar negeri, kalau tidak kita SIAPA LAGII ??
Nama : TRI PUSPITASARI
NIM : 15.31640
D3 SEKRETARI Smt 5
Ayu Gati Wicaksono
17.51730
D3 Akuntansi
Semester 1
NIM : 15.31652
Setiap negara memiliki identitas nasionalnya masing-masing untuk membedakan antara negara satu dengan lainnya. Identitas nasional tersebut tercermin dari adat istiadat, kebiasaan warga negara, kuliner, iklim dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut yang menjadi ciri khusus dari suatu negara.
Identitas nasional negara Indonesia terletak pada batik, keramah-tamahan setiap masyarakatnya serta bangsa agraris yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Ciri khusus tersebut membuat negara lain mengenal dan tertarik untuk mengunjungi negara Indonesia, yang mana secara tidak langsung mendatangkan manfaat bagi negara ini. Baik manfaat dari segi kepariwisataan yang menjadi tersohor dan sektor lain yang tentunya menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kita tidak seharusnya berleha-leha sehingga tidak dapat memfilter berbagai ancaman yang bisa saja mengancam keutuhan identitas nasional kita. Sebagai contoh, dengan adanya globalisasi yang menyebabkan beberapa masyarakat menjadi acuh tak acuh terhadap keberlangsungan identitas nasional yang seharusnya bisa tetap ada sepanjang waktu.
Identitas nasional sudah sepantasnya kita jaga supaya ciri khas dari negara Indonesia tidak akan lekang oleh waktu serta menjadikan setiap warga negara supaya tidak terlena akan berbagai macam budaya asing yang masuk ke dalam negara ini dan menjadikan masyarakat Indonesia sendiri acuh tak acuh terhadap ciri khas identitas nasional yang sudah sepantasnya dilestarikan secara turun-temurun.
NIM : 17.51731
D3 Akuntansi Semester 1
Identitas nasional sendiri merupakan manifestasi niali – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam ospek kehidupan suatu bangsa (nasional) dengan ciri – ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Dari situ saya berpendapat Identitas Nasional. Karakter atau ciri bangsa timbul oleh kemajemukan masyarakat yang ada di suatu bangsa tersebut. Saat ini, identitas bangsa kita semakin tidak jelas. Bangsa Indonesia yang seharusnya mempunyai ciri khas dan jati diri sendiri semakin lama semakin terkikis. Dengan contoh beberapa budaya yang telah diklaim oleh Negara sebelah.
Menurut saya solusi supaya identitas nasional tidak terkikis, kita atau diri sendiri menanamkan bahwa pentingnya identitas nasional dengan menerapkan hal hal kecil seperti mengamalkan nilai nilai pancasila, tau dasar dasar negara, bangga dengan budaya sendiri.Kemudian kita dapat mengajarkan hal tersebut kepada penerus bangsa dari dini.
Nama: SHERLY IRNANDA
NIM: 17.51728
Jurusan: D3 AKUNTANSI semester 1
Seharusnya mudah. Tapi, sayangnya sebagian orang memiliki paradigma yang menyimpang saat melihat ada orang yang memakai baju batik di tempat umum.
“Mau jagong ya mas?”
Begitulah, reaksi paling mainstream yang sering saya jumpai ketika sedang memakai baju batik. Seakan baju batik itu hanya digunakan untuk menghadiri perhelatan atau acara sejenisnya saja. Padahal, dengan memakai baju batik itu bisa dinilai sebagai bentuk rasa cinta terhadap salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri dalam aktivitas sehari-hari.
Tambahan: Sebelumnya saya meminta maaf, karena tanggapan ini memang bertujuan untuk menyindir kalangan yang memiliki pandangan seperti di atas.
Nama : Wahyu Nugroho
NIM : 17.51725
Prodi: D3 Akuntansi(Semester 1)
Kata identitas menunjukkan sifat khas yang sesuai dengan kesadaran diri, kelompok ,komunitas, atau Negara itu sendiri. Lalu kata Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok lebih besar. Jadi Identitas Nasional atau Identitas Bangsa merupakan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan yang deberi atribut nasional.
Indonesia adalah salah satu Negara yang yang mempunyai identitas nasional yang cukup beragam dan sangat kaya akan kebudayaannya. Seperti tari saman, tari bali, tari pendet, reog ponorogo, itu adalah dari segi budaya, dari segi yang lain misalnya kuliner banyak sekali makanan khas Indonesia seperti gado-gado, elevis, soto, dll. Terlihat bukan bagaimana lengkapnya budaya Indonesia? Tentu saja hal ini secara tidak langsung menimbulkan rasa iri pada bangsa lain, yang melihat begitu banyak dan beragamnya budaya Indonesia. Berawal dari sini, timbul niat dari bangsa lain untuk mengklaim segala bentuk budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebab mereka melihat suatu celah atau peluang yang dapat mereka gunakan untuk merebut budaya Indonesia. Selama ini elevi dari semua bentuk budaya yang dimiliki Indonesia tidak dipatenkan, dan ini merupakan bentuk peluang yang dapat dimanfaatkan bangsa lain. Contoh kasusnya, dalam bidang kuliner Jepang mengklaim tahu sebagai salah satu makanan khas mereka, dan cerdasnya mereka tahu langsung dipatenkan sebagai asset mereka.
Nama : nuning sabitri
Nim : 17.51729
Jurusan : akutansi
Nama : krismonika Dwi A
Nim : 17.51727
Jurusan : Akuntansi
Irahayuni (15.31637)
Syafira Nur Faatihah (17.51734) - Akuntansi Semester 1
Namun kurangnya dukungan dari pemerintah menambah kendala bagi masyarakat yang ingin melestarikan Identitas Nasional, apalagi sekarang hiburan-hiburan kebudayaan digeser dengan hiburan yang lebih modern.
Karena hanya sebagian kecil saja masyarakat Indonesia yang peduli akan budaya nya.
Salah satu faktor yang paling penting menurut saya adalah stasiun TV. Di Indonesia stasiun TV lebih banyak didominasi dengan acara-acara yang kurang mendidik dan cenderung merusak mental bangsa. Seharusnya stasiun TV itu menayangkan tayangan yang berbobot dan mendidik bangsa agar bisa berpikir dalam melestarikan Identitas Nasional, dan ditanamkan sejak usia dini. Penayangan Film, Drama, Talkshow juga harus yang berbobot.
Semuanya seolah menutup mata. Pemerintah membiarkan generasi mudanya rusak dengan tayangan-tayangan perkelahian. Anak jaman sekarang lebih suka budaya bebas karena apa yang mereka tonton di stasiun TV setiap harinya.
Jika seandainya tayangan stasiun TV di imbangi dengan kebudayaan yang dikemas dengan unsur modern mungkin masyarakat luas akan mencintai budayanya.
Jika banyak masyarakat Indonesia yang peduli akan Identitas Nasional bisa mempermudah dalam melestarikan Identitas Nasional, karena perlu adanya kerjasama antar masyarakat Indonesia untuk melestarikan kebudayaan disetiap daerah agar negara lain tidak bisa mengklaim negara kita lagi. Seperti festival antar daerah itu juga akan menumbuhkan kembali rasa sayang terhadap budaya kita sendiri.
AYU ASHARI (15.31657)
D3 Sekretari
Kita seluruh bangsa Indonesia bertanggung jawab bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa dan negara Kita. Presiden Republik Indonesia sebagai pemimpin tertinggi, harus bisa menjadi nakhoda kapal yang menggerakkan seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Cukuplah sudah bangsa Kita hidup dalam fatamorgana, kepalsuan dan kebohongan. Kita harus bangkit dan kembali kepada jati diri sejati Kita. Sebagai bangsa yang selalu hidup berlandaskan pada kebenaran yang sejati dan hakiki. Seperti semboyan hidup yang digali dari kehidupan nenek moyang Kita, yakni Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Semangat untuk menegakkan kebenaran dengan penuh kejujuran harus dimotori oleh Presiden Republik Indonesia dan diikuti oleh seluruh kaum elite bangsa Kita. Tidak ada bangsa yang bisa maju, jika bukan karena bangsa itu sendiri yang bangun, bangkit dan bekerja keras menyelamatkan dirinya. Kemerdekaan bangsa Indonesia yang Kita nikmati sekarang ini adalah hasil perjuangan tidak kenal menyerah dari Kakek Nenek Kita para pejuang kemerdekaan dahulu. Mereka pada masa perjuangan dulu telah hidup menderita. Rela dan ikhlas berkorban harta dan nyawa, dengan harapan kelak anak cucunya bisa merasakan kemerdekaan dan kehidupan yang lebih baik darinya. Cukuplah sudah Kita hidup dalam kebohongan dan kemunafikan. Sekarang sudah tiba saatnya Kita mengantarkan bangsa Indonesia menuju pintu gerbang kejayaan bangsa dan negara Kita. Dalam realitas yang sebenar-benarnya, bukan hanya sekedar imajinasi apalagi fatamorgana.Setiap dari Anda yang membaca ini termasuk saya sendiri tentunya, adalah individu2 yang bertanggung jawab untuk merubah minimal diri Anda sendiri, selaras dengan semangat revolusi, sekali lagi demi masa depan yang lebih baik.
Erina Hanuarni_15.31642_D3 Sekretari/5
Nama : Fina Rutjiastuni
NIM. : 15.31653 /D3 SEKRETARIS
SEMESTER V